KISAH NABI YUNUS
Beliau adalah Nabi yang mulia yang bemama Yunus bin Mata. Nabi Muhammad saw berkata: “Janganlah kalian membanding-bandingkan aku atas Yunus bin Mata.”
Mereka menamakannya Yunus, Dzun Nun, dan Yunan. Beliau adalah seorang Nabi yang mulia yang diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya. Beliau menasihati mereka dan membimbing mereka ke jalan kebenaran dan kebaikan; beliau mengingatkan mereka akan kedahsyatan hari kiamat dan menakut-nakuti mereka dengan neraka dan mengiming-imingi mereka dengan surga; beliau memerintahkan mereka dengan kebaikan dan mengajak mereka hanya menyembah kepada Allah SWT.
Nabi Yunus senantiasa menasihati kaumnya namun tidak ada seorang pun yang beriman di antara mereka. Datanglah suatu hari kepada Nabi Yunus di mana beliau merasakan keputusasaan dari kaumnya. Hatinya dipenuhi dengan perasaan marah pada mereka namun mereka tidak beriman. Kemudian beliau keluar dalam keadaan marah dan menetapkan untuk meninggalkan mereka. Allah SWT menceritakan hal itu dalam firman-Nya:
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya) maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang lalim.’” (QS. al-Anbiya’: 87)
Tidak ada seorang pun yang mengetahui gejolak perasaan dalam diri Nabi Yunus selain Allah SWT. Nabi Yunus tampak terpukul dan marah pada kaumnya. Dalam keadaan demikian, beliau meninggalkan kaumnya. Beliau pergi ke tepi laut dan menaiki perahu yang dapat memindahkannya ke tempat yang lain. Allah SWT belum mengeluarkan keputusan-Nya untuk meninggalkan kaumnya atau bersikap putus asa dari kaumnya. Yunus mengira bahwa Allah SWT tidak mungkin menurunkan hukuman kepadanya karena ia meninggalkan kaumnya. Saat itu Nabi Yunus seakan-akan lupa bahwa seorang nabi diperintah hanya untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Namun keberhasilan atau tidak keberhasilan dakwah tidak menjadi tanggungjawabnya. Jadi, tugasnya hanya berdakwah di jalan Allah SWT dan menyerahkan sepenuhnya masalah keberhasilan atau ketidakberhasilannya terhadap Allah SWT semata.
Terdapat perahu yang berlabuh di pelabuhan kecil. Saat itu matahari tampak akan tenggelam. Ombak memukul tepi pantai dan memecahkan batu-batuan. Nabi Yunus melihat ikan kecil sedang berusaha untuk melawan ombak namun ia tidak mengetahui apa yang dilakukan. Tiba-tiba datanglah ombak besar yang memukul ikan itu dan menyebabkan ikan itu berbenturan dengan batu. Melihat kejadian ini, Nabi Yunus merasakan kesedihan. Nabi Yunus berkata dalam dirinya: “Seandainya ikan itu bersama ikan yang besar barangkali ia akan selamat. Kemudian Nabi Yunus mengingat-ingat kembali keadaannya dan bagaimana beliau meninggalkan kaumnya. Akhirnya, kemarahan dan kesedihan beliau bertambah.
Nabi Yunus pun menaiki perahu dalam keadaan guncang jiwanya. Beliau tidak mengetahui bahwa beliau lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang lain; beliau tidak membawa makanan dan juga kantong yang berisi bawaan atau perbekalan, dan tidak ada seorang pun dari teman-temannya yang menemaninya; beliau benar-benar sendirian; beliau melangkahkan kakinya di atas permukaan perahu.
Si nahkoda perahu bertanya kepadanya: “Apa yang engkau inginkan?” Mendengar pertanyaan itu, Nabi Yunus pun bangkit: “Saya ingin untuk bepergian dengan perahu-perahu kalian. Apakah kita berlayar dalam waktu yang lama?” Nabi Yunus menampakkan suara yang penuh kemarahan, rasa takut, dan kegelisahan. Nahkoda itu berkata sambil mengangkat kepalanya: “Kita akan berlayar meskipun air tampak sedang pasang.” Nabi Yunus berkata dengan mencoba sabar dan menyembunyikan kegelisahannya: “Tidakkah engkau mendahului agar jangan sampai pasang itu terjadi wahai tuanku?” Si nahkoda berkata: “Laut kita biasanya terkena pasang, maka ia akan segera mereda ketika melihat seorang musafir yang mulia.” Yunus bertanya: “Aku akan pergi bersama kalian dan berapa ongkos perjalanan?” Si nahkoda menjawab: “Kami tidak menerima ongkos selain emas.” Yunus berkata: “Tidak jadi masalah.”
Nahkoda itu memperhatikan Nabi Yunus. Ia adalah seorang yang berpengalaman di mana ia sering mondar-mandir dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain. Seringnya ia mengunjungi suatu tempat ke tempat yang lain menjadikannya seorang lelaki yang mampu menangkap perasaan manusia. Nahkoda itu merasakan dan mengetahui bahwa Nabi Yunus lari dari sesuatu. Nahkoda itu membayangkan bahwa Nabi Yunus melakukan suatu kesalahan tetapi ia tidak berani untuk mengungkapkan kesalahan kepada pelakunya kecuali jika pelakunya seorang yang bangkrut. Ia meminta kepada Nabi Yunus untuk membayar ongkos sebanyak tiga kali lipat dari vang biasa dibayar musafir. Nabi Yunus saat itu merasakan kesempitan dalam dadanya dan diliputi dengan kemarahan yang keras dan keinginan kuat untuk meninggalkan negerinya sehingga ia pun memberikan apa yang diminta oleh si nahkoda.
Nahkoda itu memperhatikan kepingan-kepingan emas yang ada di tangannya dan ia menggigit sebagaiannya dengan giginya. Barangkali ia akan menemukan potongan emas yang palsu namun ia tidak menemukannya. Nabi Yunus hanya berdiri menyaksikan semua itu sementara dadanya tampak terombang-ambing: terkadang naik dan terkadang turun laksana ayunan. Nabi Yunus berkata: “Tuanku tentukan bagiku kamarku. Aku tampak letih dan ingin istirahat sebentar.” Si nahkoda berkata: “Memang itu tampak di raut wajahmu. Itu kamarmu,” sambil ia menunjuk dengan tangannya. Kemudian Nabi Yunus membaringkan diri di atas kasur dan beliau berusaha untuk tidur tetapi usahanya itu sia-sia. Adalah gambar ikan kecil yang hancur berbenturan dengan batu menyebabkan beliau tidak dapat tidur dengan tenang. Nabi Yunus merasakan bahwa atap kamar akan jatuh menimpa dirinya. Akhirnya, Nabi Yunus tidur di atas kasurnya di mana kedua bola matanya berputar-putar di atas atap kamar tetapi pandangan-pandangannya yang gelisah itu tidak menemukan tempat perlindungan. Tempat tinggalnya di kamar itu dan atapnya dan sisi-sisinya tampak semuanya akan runtuh. Nabi Yunus pun mulai mengeluh dan berkata: “Demikian juga hatiku yang tergantung dalam jiwaku.”
Demikianlah, terjadi suatu pergulatan penderitaan yang hebat dalam diri Nabi Yunus saat ia terbaring di atas ranjangnya. Penderitaan yang keras cukup memberatkannya sehingga beliau pun bangkit kembali dari tempat tidurnya tanpa sebab yang dapat dipahami. Dan tibalah waktu pasang. Perahu melemparkan tali-talinya. Kemudian perahu itu berjalan sepanjang siang dan ia memecah airnya dengan tenang, dan angin pun bertiup padanya dengan sangat lembut dan baik. Lalu kegelapan menyelimuti perahu itu dan tiba-tiba lautan pun berubah. Bertiuplah angin yang cukup kencang yang sangat mengerikan yang nyaris menghancurkan perahu dan bergolaklah ombak yang cukup dahsyat laksana orang yang kehilangan akalnya. Ombak itu meninggi bagaikan gunung dan menurun bagaikan lembah.
Mulailah gelombang ombak menyapu permukaan perahu sehingga para awak perahu itu pun mulai terkena air. Dan di belakang perahu itu terdapat ikan paus yang besar yang mulai mengintai. Ia membuka mulutnya. Kemudian terdapat perintah kepada ikan paus itu untuk bergerak menuju permukaan laut. Ikan paus itu menaati perintah dari Allah SWT dan ia segera menuju permukaan laut. Ia mulai mengikuti perahu itu sebagaimana perintah yang diterimanya. Angin yang keras tetap bertiup kemudian kepala perahu mengisyaratkan dengan tangannya agar beban perahu dikurangi. Dan angin semakin bertiup kencang. Sementara itu, Nabi Yunus merasakan ketakutan. Dalam tidurnya beliau melihat segala sesuatu berguncang di kamarnya. Beliau berusaha berdiri tegak, tetapi tidak mampu. Kemudian kepala perahu berteriak dan berkata: “Sungguh angin kencang bertiup tidak seperti biasanya. Bersama kita seseorang lelaki yang salah sehingga karenanya angin ini bertiup dengan kencang. Kita akan melakukan undian pada semua awak. Barangsiapa yang namanya keluar kami akan membuangnya ke lautan.”
Nabi Yunus mengetahui bahwa ini adalah tradisi dari tradisi-tradisi yang biasa dilakukan oleh awak perahu jika mereka menghadapi angin yang keras. Tetapi saat itu beliau terpaksa harus meng-ikutinya. Episode penderitaan Nabi Yunus akan dimulai. Beliau adalah seorang Nabi yang mulia tetapi harus tunduk pada hukum ala berhala yang menganggap bahwa lautan mempunyai tuhan. Dengan kepercayaan itu, mereka meyakini bahwa bertiupnya angin yang kencang akibat murka dari tuhan. Oleh karena itu, harus diadakan upaya untuk menenangkan dan memuaskan tuhan-tuhan yang mereka yakini itu. Nabi Yunus pun terpaksa mengikuti undian itu. Nama beliau dimasukkan bersama dengan nama penumpang lainya, dan dilakukanlah undian. Yang keluar justru namanya. Lalu diadakan undian yang kedua, dan kali ini pun yang keluar nama Nabi Yunus. Akhirnya, diadakan undian yang ketiga. Lagi-lagi yang keluar nama Nabi Yunus. Kemudian ditetapkan bahwa Nabi Yunus harus dibuang ke lautan. Saat itu para awak penumpang memperhatikan Nabi Yunus. Nabi Yunus mengetahui bahwa beliau berbuat kesalahan ketika meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Nabi Yunus mengira bahwa Allah SWT tidak akan menurunkan hukuman padanya. Namun ia dianggap salah karena meninggalkan kaumnya tanpa izin-Nya. Allah SWT memberikan pelajaran kepadanya.
Nabi Yunus berdiri di samping perahu dan melihat lautan yang dipenuhi dengan ombak yang mengerikan. Dunia saat itu gelap dan di sana tidak ada cahaya bulan. Bintang-bintang bersembunyi di balik kegelapan. Warna air tampak gelap dan hawa dingin menembus tulang. Alhasil, air menutupi segala sesuatu. Kemudian nahkoda perahu berteriak: “Lompatlah wahai musafir yang misterius.” Tiupan angin semakin kencang. Nabi Yunus berusaha menjaga keseimbangannya, dan beliau menampakkan keberaniannya saat ingin terjun ke lautan. Nabi Yunus pun terjun dan berada di permukaan lautan laksana sampang yang mengambang. Ikan paus berada di depannya. Ikan itu mulai tersenyum karena Allah SWT telah mengirim padanya makanan malam. Kemudian ikan itu menangkap Nabi Yunus di tengah-tengah ombak. Kemudian ikan itu kembali ke dasar lautan. Ikan itu kembali dalam keadaaan puas setelah memenuhi perutnya.
Nabi Yunus sangat terkejut ketika mendapati dirinya dalam perut ikan. Ikan itu membawanya ke dasar lautan dan lautan membawanya ke kegelapan malam. Tiga kegelapan: kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di dasar lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus merasakan bahwa dirinya telah mati. Beliau mencoba menggerakan panca inderanya dan anggota tubuhnya masih bergerak. Kalau begitu, beliau masih hidup. Beliau terpenjara dalam tiga kegelapan.
Yunus mulai menangis dan bertasbih kepada Allah. Beliau mulai melakukan perjalanan menuju Allah saat beliau terpenjara di dalam tiga kegelapan. Hatinya mulai bergerak untuk bertasbih kepada Allah, dan lisannya pun mulai mengikutinya. Beliau mengatakan: “Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah. Wahai Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri.” (QS. Hud: 87)
Ketika terpenjara di perut ikan, beliau tetap bertasbih kepada Allah SWT. Ikan itu sendiri tampak kelelahan saat harus berenang cukup jauh. Kemudian ikan itu tertidur di dasar lautan. Sementara itu, Nabi Yunus masih bertasbih kepada Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya bertasbih dan tidak henti-hentinya menangis. Beliau tidak makan, tidak minum, dan tidak bergerak. Beliau berpuasa dan berbuka dengan tasbih. Ikan-ikan yang lain dan tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk yang hidup di dasar lautan mendengar tasbih Nabi Yunus. Tasbih itu berasal dari perut ikan paus ini. Kemudian semua makhluk-makhluk itu berkumpul di sekitar ikan paus itu dan mereka pun ikut bertasbih kepada Allah SWT. Setiap dari mereka bertasbih dengan caranya dan bahasanya sendiri.
Ikan paus yang memakan Nabi Yunus itu terbangun dan mendengar suara-suara tasbih begitu riuh dan gemuruh. Ia menyaksikan di dasar lautan terjadi suatu perayaan besar yang dihadiri oleh ikan-ikan dan hewan-hewan lainya, bahkan batu-batuan dan pasir semuanya bertasbih kepada Allah SWT dan ia pun tidak ketinggalan ikut serta bersama mereka bertasbih kepada Allah SWT. Dan ia mulai menyadari bahwa ia sedang menelan seorang Nabi. Ikan paus itu merasakan ketakutan tetapi ia berkata dalam dirinya mengapa aku takut? Bukankah Allah SWT yang memerintahkan aku untuk memakannya. Nabi Yunus tetap tinggal di perut ikan selama beberapa waktu yang kita tidak mengetahui batasannya. Selama itu juga beliau selalu memenuhi hatinya dengan bertasbih kepada Allah SWT dan selalu menampakkan penyesalan dan menangis: “Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri.” Allah SWT melihat ketulusan taubat Nabi Yunus. Allah SWT mendengar tasbihnya di dalam perut ikan. Kemudian Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan itu agar mengeluarkan Yunus ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT.
Ikan itu pun menaati perintah Ilahi. Tubuh Nabi Yunus merasakan kepanasan di perut ikan. Beliau tampak sakit, lalu matahari bersinar dan menyentuh badannya yang kepanasan itu. Beliau berteriak karena tidak kuatnya menahan rasa sakit namun beliau mampu menahan diri dan kembali bertasbih. Kemudian Allah SWT menumbuhkan pohon Yaqthin, yaitu pohon yang daun-daunnya lebar yang dapat melindungi dari sinar matahari. Dan Allah SWT menyembuhkannya dan mengampuninya. Allah SWT memberitahunya bahwa kalau bukan karena tasbih yang diucapkannya niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Yunus beriar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ihan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. ash-Shaffat: 139-148)
“Dan (ingatlah kisah) Dzunnun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu mereka menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: ‘Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang-orang yang lalim.’ Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya’: 87-88)
Kita sekarang ingin membahas masalah yang menurut ulama disebut sebagai dosa Nabi Yunus. Apakah Nabi Yunus melakukan suatu dosa dalam pengertian yang hakiki, dan apakah para nabi memang berdosa? Jawabannya adalah: Para nabi adalah orang-orang yang maksum tetapi kemaksuman ini tidak berarti bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang menurut Allah SWT itu pantas mendapatkan celaan (hukuman). Jadi masalahnya agak relatif. Menurut orang-orang yang dekat dengan Allah SWT: Kebaikkan orang-orang yang baik dianggap keburukaan bagi al-Muqarrabin (orang-orang yang dekat dengan Allah SWT). Ini memang benar. Sekarang, marilah kita amati kasus Nabi Yunus. Beliau meninggalkan desanya yang banyak dipenuhi oleh orang-orang vang menentang. Seandainya ini dilakukan oleh orang biasa atau oleh orang yang saleh selain Nabi Yunus maka hal itu merupakan suatu kebaikan dan karenanya ia diberi pahala. Sebab, ia berusaha menyelamatkan agamanya dari kaum yang durhaka. Tetapi Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada mereka. Seharusnya ia menyampaikan dakwah di jalan Allah SWT dan ia tidak peduli dengan hasil dakwahnya. Tugas beliau hanya sekadar menyampaikan agama. Keluarnya beliau dari desa itu— dalam kacamata para nabi—adalah hal yang mengharuskan datangnya pelajaran dari Allah SWT dan hukuman-Nya padanya.
Allah SWT memberikan suatu pelajaran kepada Yunus dalam hal dakwah di jalan-Nya. Allah SWT mengutusnya hanya untuk berdakwah. Inilah batasan dakwahnya dan beliau tidak perlu peduli dengan kaumnya yang tidak mengikutinya dan karena itu beliau tidak harus menjadi sedih dan marah. Nabi Luth tetap tinggal di kaumnya meskipun selama bertahun-tahun berdakwah beliau tidak mendapati seorang pun beriman. Meskipun demikan, Nabi Luth tidak meninggalkan mereka. Ia tidak lari dari keluarganya dan dari desanya. Beliau tetap berdakwah di jalan Allah SWT sehingga datang perintah Allah SWT melalui para malaikat-Nya yang mengizinkan beliau untuk pergi. Saat itulah beliau pergi. Seandainya beliau pergi sebelumnya niscaya beliau akan mendapatkan siksaan seperti yang diterima oleh Nabi Yunus. Jadi, Nabi Yunus keluar tanpa izin. Lalu perhatikan apa yang terjadi pada kaumnya. Mereka telah beriman setelah keluamya Nabi Yunus. Allah SWT berfirman:
“Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
Demikianlah, desa Nabi Yunus beriman. Seandainya ia tetap tinggal bersama mereka niscaya ia akan mengetahuinya dan hatinya menjadi tenang serta kemarahannya akan menjadi hilang. Tampaknya beliau tergesa-gesa dan tentu sikap tergesa-gesa ini berangkat dari keinginannya agar manusia beriman. Usaha Nabi Yunus untuk meninggalkan mereka adalah sebagai ungkapan kebenciannya kepada mereka atas ketidakimanan mereka. Maka Allah SWT menghukumnya dan mengajarinya bahwa tugas seorang nabi hanya menyampaikan agama. Seorang nabi tidak dibebani urusan keimanan manusia; seorang nabi tidak bertanggung jawab atas pengingkaran manusia; dan seorang nabi tidak dapat memberikan hidayah (petunjuk) kepada mereka. ♦
ArE_DaNyS
Liku-Liku Kehidupan
Erti LA ILA HA ILLAWAH
Laa - syariat
Iilaha - tareqat
Illa - hakikat
Allah - Makrifat
Iilaha - tareqat
Illa - hakikat
Allah - Makrifat
Sifat-Sifat Manusia :
SURAH AL-AHZAB ayat ( 72 )
SURAH AL-ISROK ayat ( 100 )
SURAH IBRAHIM ayat ( 32-34 )
SURAH MAARIJ ayat ( 19-21 )
SURAH AL-ISROK ayat ( 100 )
SURAH IBRAHIM ayat ( 32-34 )
SURAH MAARIJ ayat ( 19-21 )
Firman ALLAH :
Di dalam surah AN-NUR ayat 21
-ALLAH S.N.W berfirman Allah sama sekali tidak akan membiarkan kita mengikut jejak Syaitan..
-ALLAH S.N.W berfirman Allah sama sekali tidak akan membiarkan kita mengikut jejak Syaitan..
Hadis Nabi S.A.W
Ibnu Abbas sentiasa menangis bila memikirkan tentang ketika di alam kubur..Kerana Nabi S.A.W pernah bersabda lubang kubur itu akan menjadi taman2 syurga & taman2 neraka...Dimanakah kita saudara sekalian ???????
FIRMAN ALLAH S.W.T
Di dlm SURAH AN-NAZIAT
ayat ( 34 ) yg berbunyi :
DI HARI AKHIRAT KELAK
ALLAH S.N.W PASTI AKAN BG KITA
INGAT KEMBALI APA YG KITA LAKUKAN
DI MUKA BUMI ALLAH NI......
ayat ( 34 ) yg berbunyi :
DI HARI AKHIRAT KELAK
ALLAH S.N.W PASTI AKAN BG KITA
INGAT KEMBALI APA YG KITA LAKUKAN
DI MUKA BUMI ALLAH NI......
Jannah
QOLA TAALA :
Di dalam surah AL - BAQOROH ayat 112
mAkSuDnYa : Bahkan sesiapa yg menyerahkan dirinya hanya pada ALLAH semasa melakukan kebajikkan maka baginya pahala d cc NyA
mAkSuDnYa : Bahkan sesiapa yg menyerahkan dirinya hanya pada ALLAH semasa melakukan kebajikkan maka baginya pahala d cc NyA
HADIS NABI S.A.W
Di dalam kitab Iman jilid pertama,tajuk ke 39 hadis ke 148..
Sabda Baginda : Di beritakan dr Binjab At-Tamimi : RASULULLAH S.A.W brsabda ,tidak akan masuk SYURGA org yg sedikit sebesar biji sawi dlm hatinya ada IMAN ttp skrnya ada sebesar biji sawi perasaan riak,suma'ah maka nerakalah tempat yg layak baginya...
Sabda Baginda : Di beritakan dr Binjab At-Tamimi : RASULULLAH S.A.W brsabda ,tidak akan masuk SYURGA org yg sedikit sebesar biji sawi dlm hatinya ada IMAN ttp skrnya ada sebesar biji sawi perasaan riak,suma'ah maka nerakalah tempat yg layak baginya...
FIRMAN ALLAH S.W.T
Di dlm surah AL-IMRAN
ayat ke ( 77 ) yg berbunyi :
WAHAI ORG2 YG MENJUAL SUMPAH
ALLAH S.N.W SAMA SEKALI TIDAK AKAN
MELIHAT MU D YAUMUL AKIHIRAT....
ayat ke ( 77 ) yg berbunyi :
WAHAI ORG2 YG MENJUAL SUMPAH
ALLAH S.N.W SAMA SEKALI TIDAK AKAN
MELIHAT MU D YAUMUL AKIHIRAT....
Kata2 HiKmAh
Hadis Nabi S.A.W
Saidatina Aisyah r.a meriwayatkan, saudaranya iaitu Asma' binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tarnampak kulitnya...Kemudian baginda S.AW berpaling & mengatakan....
( Hi Asma ! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haid (cukup umurnya) tidak patut di perlihatkan tubuhnya itu,melainkan ini & ini....
Sambil ia menunjukkan muka & tapak tanganya
( RIWAYAT ABU DAUD )
( Hi Asma ! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haid (cukup umurnya) tidak patut di perlihatkan tubuhnya itu,melainkan ini & ini....
Sambil ia menunjukkan muka & tapak tanganya
( RIWAYAT ABU DAUD )
Aurat Wanita
Sebahagian Wanita menyangka bahawa tutup aurat itu adalah menutup rambutnya sahaja...Ia adalah salah & tidak tepat sama sekali..Asasnya adalah dari firman ALLAH SWT : ertinya Hendaklah mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya,dan JANGANLAH kamu mendedahkan aurat dan PERHIASAN kamu kecuali apa yg terzahir..
surah an-nur ayat :
31
surah an-nur ayat :
31
Kesalahan MENUTUP AURAT
QO LALLAH :
Di dalam surah AL - IMRAN ayat ke 83 :
mAkSuDnYa : apakah ada agama selain ISLAM yg ingin kamu cari ??????Ingatlah kpd ALLAH kamu akan kembali...
mAkSuDnYa : apakah ada agama selain ISLAM yg ingin kamu cari ??????Ingatlah kpd ALLAH kamu akan kembali...
Hadis Nabi S.A.W
Jgn sesekali kamu menuntut ilmu untuk sombong,menunjukkan kamu ulama'a.Dan jgn untuk berdebat dgn org yg bodoh ( jahil ) dan jgn menunjukkan dirimu pandai..Maka binasalah kamu keneraka jahannam nanti..
# Liku-liku ke SYURGA
- Jgn Mencari Ketinggian
- Jgn melakukan Kerosakkan
# Liku-liku ke SYURGA
- Jgn Mencari Ketinggian
- Jgn melakukan Kerosakkan
Firman ALLAH :
Di dalam surah AL-MU'MIN ayat 7 - 8...
Di akhir ayat ni ALLAH menceritakan Malaikat mendoakan kita dgn d pelihara mereka dari balasan kejahatan..
ertinya :Dan org2 yg engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah engkau anugerahkan rahmat kpdnya dan itulah kemenangan yg besar..
Di akhir ayat ni ALLAH menceritakan Malaikat mendoakan kita dgn d pelihara mereka dari balasan kejahatan..
ertinya :Dan org2 yg engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah engkau anugerahkan rahmat kpdnya dan itulah kemenangan yg besar..
AL - HADIS
Pemberian tambahan seseorang pada keluarganya lebih utama daripada pemberian tambahan kepada orang lain,seperti kelebihan seseorang solat berjemaah di bandingkan dengan solat sendiri
Riwayat :
IBNU ABI SYAIBAH
Riwayat :
IBNU ABI SYAIBAH
Full time 4islam
....BiJaKsAnA...
Abdullah bin Abi Robah seorang yg x pernah tinggal solat jemaah di belakan Rasulullah S.A.W....Suatu hari isterinya bertanya kpdanya..Kenapakah kamu sentiasa menangis????
Jawabnya :
Sabda Baginda walaupun hebat mana kamu wahai manusia,adakah kamu akan terlepas di atas TITIAN SIROTOL MUSTAQIM ????
fIKIRLAH SAUDARA KU SEKALIAN !!!!!
Jawabnya :
Sabda Baginda walaupun hebat mana kamu wahai manusia,adakah kamu akan terlepas di atas TITIAN SIROTOL MUSTAQIM ????
fIKIRLAH SAUDARA KU SEKALIAN !!!!!
TAABUD DULLAH
Surah Luqman ayat ke 22
ertinya :
sesiapa yg menyerahkan dirinya kepada ALLAH dalam ia melakukan kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul taki yg kokoh...
ertinya :
sesiapa yg menyerahkan dirinya kepada ALLAH dalam ia melakukan kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul taki yg kokoh...
GANJARAN
Di dalam surah AL - Qashash ayat ke 83-84..
Allah S.N.W berfirman yg berbunyi :
satu kebajikkan kamu nescaya aku ( ALLAH ) mambalasnya dgn berlipat ganda...
SODAQOLLAH HUL AZIM
Allah S.N.W berfirman yg berbunyi :
satu kebajikkan kamu nescaya aku ( ALLAH ) mambalasnya dgn berlipat ganda...
SODAQOLLAH HUL AZIM
OHHH..TUHANKU
Didalam surah Al - Ahzab ayat ke 66 ALLAH berfifman :
yg berbunyi...
Pada Hari QIAMAT muka mereka akan kami bolak balikkan di dalam api Neraka..Lalu mereka berkata " ALANGKAH BAIKNYA KAMI TAAT PD MU&RASUL MU YA ALLAH...
sesal dahulu syurga ganjaranya sesaL d sana nerakalah JAWABNYA !!!!!!!
yg berbunyi...
Pada Hari QIAMAT muka mereka akan kami bolak balikkan di dalam api Neraka..Lalu mereka berkata " ALANGKAH BAIKNYA KAMI TAAT PD MU&RASUL MU YA ALLAH...
sesal dahulu syurga ganjaranya sesaL d sana nerakalah JAWABNYA !!!!!!!
Konsep Hamba....
Sabar - pd segala ujian ALLAH
Redo - pd segala ketetapan ALLAH
Tawakkal - mintak perlindungan dripdnya
JGN SESEKALI PUTUS ASA MEMOHON PADANYA
Redo - pd segala ketetapan ALLAH
Tawakkal - mintak perlindungan dripdnya
JGN SESEKALI PUTUS ASA MEMOHON PADANYA
-
▼
2009
(98)
-
▼
June
(34)
-
▼
Jun 27
(8)
- Inilah artis malaysia yg BIADAP !!!!!Bila tdk men...
- Benarkah Menutup Aurat Dapat Mengelakkan Wanita Da...
- DOSA KUKU PANJANGSekarang ni ramai yang pakai ci...
- ~ KELEBIHAN BERZIKIR ~Firman Allah s.w.t maksudn...
- KISAH NABI YUNUSBeliau adalah Nabi yang mulia ...
- NAJIS ADALAH BENDA KOTOR & JIJIKNajis ialah suat...
- صحيح مسلم ...
- ترجمة فضيلة الشيخ المُحَدِّث عبد القادر الأرناؤوط ...
-
▼
Jun 27
(8)
-
▼
June
(34)
LihAt pEsAnAn aNdA
..mAsA ItU SePeRti pEdAnG :..
KALENDER HIJRAH
AL - Islam
................aLwAkTu...............
..WeBsItE kEgEmArAn Ku..
..BERITA HARIAN ONLINE..
..UTUSAN ONLINE..
..MALAYSIA KINI ONLINE..
..bEriTa tErKiNi dAri PALASTIN..
..fRiEnDs..
..uTk tAtApAn SeMua..
FI SABILILLAH !!!
aWaK-aWaK KiTe.....
LEKS JAP BEP !!!!
Ma RoKyAk ???
..maRi mEnGeNaL NaMa2 ALLAH ROBBU JALAL..
JuNdULLaH
" TAT MAINNA QULUB "
Save Islam !!!!!!
Saturday, June 27, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment